Berbicara tentang budaya di Indonesia, sepertinya tak akan ada habisnya ya? Setiap jengkal tempat yang kita singgahi pasti memiliki kekhasan budayanya masing-masing. Tapi, seringkali kita abai, atau memang kita tidak tahu tentang informasinya. Dan, budaya tradisi yang telah bertahan puluhan atau bahkan ratusan tahun mungkin saja bersembunyi malu-malu.
Sehari yang berharga di bulan September lalu, aku turut mengapresiasi budaya Sunda di Kota Bogor. Kota yang tidak begitu jauh dari ibu kota. Bersama rombongan Culture Trip Indonesia aku menyambangi Pabrik Gong Pancasan dan Enday Media Art. Rasa senang lainnya yang kurasakan adalah, semua peserta trip ini adalah anak-anak muda dan ada juga peserta dari US yang sedang menempuh studi bahasa Indonesia di Universitas Indonesia.
Pabrik Gong Pancasan
Uniknya, di sini tidak hanya membuat gong sunda tetapi juga membuat gamelan jawa dan gong Destinasi pertama yang kami kunjungi adalah Pabrik Gong Pancasan yang berada di Jalan Pancasan No. 17, Pasri Jaya, Bogor Barat, Kota Bogor. Tidak terlalu sulit untuk menemukan pabrik ini, karena lokasinya berada di pinggir jalan raya dan terpampang tulisan Gong Factory Bogor di temboknya. Pabrik ini adalah pabrik pembuatan gong yang telah bertahan selama 370 tahun dan dijalankan secara turun-temurun oleh pemiliknya, Para pengrajinnya juga berlanjut secara turun-temurun.
batak. Perangkat musik ini dibuat dari bahan timah dan tembaga. Timah dan tembaga sebagai bahan utama pembuatannya dipasok dari Bangka Tin, lembaga pemerintah yang memasok timah dan tembaga. Di Pabrik Gong Pancasan kita bisa melihat proses pengolahan timah dan tembaga secara langsung, mulai dari proses pembakaran, penempaan (dipukul-pukul), pencetakaan, pengelasan dan pewarnaannya. Namun, saat berkunjung kesana kami hanya bisa melihat proses pembakaran dan penempaannya saja. Aku sendiri mencoba melakukan proses penempaan, memukul bahan yang sudah dibakar secara berulang kali, dan itu susaaahhhh!!! Dan super berat hahaha.
Salah seorang pengrajin Gong Pancasan, Kakek dan Bapaknya juga merupakan pengrajin Gong Pancasan Sumber-sumber Foto: Culture Trip Indonesia |
Gong Batak |
Di halaman depan Gong Factory Bogor Inilah tanda yang bisa kamu kenali dari jalan raya. |
Wayang Golek "Enday Media Art"
Berikutnya kami menuju pabrik wayang golek "Enday Media Art" yang berada di Jalan Sinragalih 2 No. 58, Loji, Bogor Barat. Untuk menemukan tempat ini sedikit sulit, karena berada di dalam area komple perumahan. Pun, kita harus masuk ke gang sempit untuk menuju lokasi "Enday Media Art." Pabrik wayang golek "Enday Media Art" sudah dibangun sejak tahun 1965 oleh Bapak Kang Enday. Bapaknya telah mengetahui dan menghapal 300 model wayang golek! Keren ya! Ada 300 model wayang golek dan dihafal semua. Wayang-wayang golek yang dibuat di sini terbuat dari kayu lame. Kayu ini adalah kayu yang terbaik dan awet untuk dijadikan wayang golek, dan hanya terdapat di Sumatera dan Jawa.
Bapak Kang Enday |
Di sini kami melihat proses pengukiran dan pembuatan wayang golek yang dikerjakan oleh Bapak Kang Enday secara langsung. Selain itu, yang paling menyenangkan bagi kami adalah kami bisa turut mengikuti dan mengerjakan proses pewarnaan kepala wayang golek. Kami semua bisa memilih satu wayang golek dan mengkreasikan warna sendiri di kepala wayang golek. Setelah proses pewarnaan selesai kita pun bisa membawa pulang wayang golek kreasi kita dan cukup membayar Rp. 100.000,-
Aku sebetulnya sangat suka mewarnai gambar, biasanya aku mewarnai doddle book, tapi mewarnai golek ini adalah hal yang sangat terasa berbeda. Kita harus penuh kesabaran, dan harus memiliki rasa tenang dan pas selama proses pewarnaannya. Kalau wirasa sedang kacau, otomatis hasilnya pun akan kacau. Memang ya, wiraga dan wirasa harus diolah untuk bisa menghasilkan hal-hal yang bagus, pun untuk menghasilkan dan melestarikan budaya.
Proses pewarnaan wayang golek |
Wayang Golek yang telah diwarnai |
Gamelan Sunda
Masih di tempat yang sama di "Enday Media Art" kami juga bisa belajar memainkan gamelan sunda. Satu keluarga Kang Enday memang menggeluti budaya sunda, mulai dari Bapak Kang Enday, Kang Enday, adiknya dan anaknya semua mahir dalam mengkreasikan wayang golek dan memainkan gamelan sunda. Siang itu, kami dipandu langsung oleh mereka untuk membaca notasi gamelan dan memainkannya. Sekali lagi untuk membaca dan memainkan gamelan ini kita juga perlu mengolah wirasa, supaya hasilnya pas dan iramanya selaras dengan pemain-pemain lain.
Bagiku, memainkan gamelan sunda ini lebih sulit dibandingkan dengan mewarnai wayang golek. Karena selama ini aku memang buta nada dan musik, jadi terasa sangat tertatih-tatih untuk mempelajari kesenian musik. Tapi tetap saja, mempelajari gamelan sunda ini menyenangkan dan mengasikkan!
Notasi Gamelan Sunda |
Memainkan Gamelan Sunda. Lihat aja mukanya aku kenceng dan serius banget biar engga salah pukul hahaha |
Rombongan Culture Trip Indonesia di "Enday Media Art" |
Terimakasih untuk penjelajahan dan pengapresiasian budaya sunda kali ini!
Wow..perlu didatangi nih tempat tempat ini, bisa basa krucil juga biar mereka bisa belajar tentang budaya. Lokasinya juga dekat dari Jakarta.
ReplyDeleteCulture Travel Indonesia kayaknya komunitas yang menarik. Semoga ada kesempatan untuk trip bareng mereka.
ReplyDeleteMudah2an hidup mereka penggiat budaya lokal tdak semakin sulit...
ReplyDeleteSeru banget bisa belajar mewarnai wayang, selain belajar mewarnai jadi belajar melatih kesabaran dan rasa tenang juga.
ReplyDeleteWah boleh nih pan kapan jadi destinasi trip retjeh hehe
Woow. Tripnya keren, semuanya tentang budaya. Kalau mau datang ke Gong Factory, dibuka untuk umum tidak?
ReplyDeleteSeru banget bisa "bikin" wayang golek sendiri. Apalagi kalau bawa anak atau keponakan nih, pasti seneng banget bisa menambah pengalaman dan mengapresiasi budaya sunda.
ReplyDeleteYang membuat peralatan logam (termasuk gong) itu pasti orangnya strong semua, karena alat untuk menempa pasti berat dan ruangannya juga panas banget.
ReplyDeleteIni seru banget si tripnya, trip yang ga biasa dan mengenal kebudayaan dari dekat.
ReplyDeleteKeren banget ini. Harus dicoba jalan2 budaya sunda di Bogor. Selama ini ke Bogor taunya cuma kulineran aja
ReplyDeletewah aku tinggal di bogor bertahun2 tapi gak tau ada tempat menarik seperti ini. Kalau sanggar kan udah tau, tapi ini pembuat gong gak tau coba -_-"
ReplyDeleteWah asyik ya..enggak perlu jauh-jauh di Bogor saja sudah bisa belajar budaya Sunda. Apalagi hari gini sebagai emak ngajarin anak budaya daerah itu susah. Karena kalau museum kadang enggak menarik untuk dikunjungi. Kalau lihat langsung gamelan, wayang begini jadi langsung tahu aslinya.
ReplyDeleteWaah jadi pengen lihat pembuatan gong dan berbagai macam gong di sana. Menarik juga ini buat kunjungan budaya.
ReplyDeleteWah, ternyata pabriknya di Bogor. Saya kira malah di Bandung.
ReplyDeleteDi bagian Pabrik Gong Pancasan, paragraf ke dua ada kata 'batak' kayaknya lolos edit ni hehe
Salut atuh sareng kak wulan yang concern dengan kebudayaan Sunda, jika ada acara serupa lagi, bolehlah info 2
ReplyDeleteSalut atuh sareng kak wulan yang concern dengan kebudayaan Sunda, jika ada acara serupa lagi, bolehlah info 2
ReplyDeleteKalo ada lagi boleh kak infonya suka juga dengan kegiatan seperti itu hehe
ReplyDeleteSebelas tahun di Bogor gue ga tau ada tempat kece kayak gini. Gue kemana aja ya? 😦😩
ReplyDeleteSeru banget Mba jalan2 nya. Kapan2 kalau jadwalnya pas kuingin ikut jln2 bareng.
Ternyata dekat ya dr Jakarta. Keren deh jalan2nya . Saya suka juga wisata yg model gini.
ReplyDeleteWahhh menarik banget, kalau mau ikutan acara seperti ini gimana caranya yah?
ReplyDeleteTernyata deket dari Jakarta. Perlu masuk list nih. Salah sati destinasi untuk melarikan diri.
ReplyDeleteExited sama komunitas Culture Trip Indonesia .. biar bs join gmn kak?
ReplyDeleteAku 'iri positif' nih baca cerita kakak hehe. Gimana cara gabung ke Culture Trip Indonesia Kak?
ReplyDeleteWah, kayaknya kapan-kapan harus ikutan Culture Trip eksplore budaya lokal nih. Menarik sekali Kak Wulan kegiatannya!
ReplyDeleteKeren kak jln2nyaa... Aku baru tau ada gong batak hihihihi
ReplyDeleteSeru tempat wisatanya, sayang banget jauh. Hiksss...
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTrip2 kayak harus sering di lakukan. Terutama untuk generasi muda. Biar kita tidak lupa dengan budaya kita sendiri. Ah kapan2 harus diagendakan juga buat diri sendiri
ReplyDeleteTripnya keren tentang kebudayaan, pingn kapan2 nyobain trip kebudayaannya
ReplyDelete.hehehe..