Situ Babakan, Kampung Budaya Betawi!
Monday, March 30, 2015
Pintu Gerbang Perkampungan Setu Babakan
Situ Babakan adalah suatu cagar budaya yang terletak di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Situ berarti danau dalam bahasa Sunda, dan memang Situ Babakan diapit oleh dua buah danau.
Pada tahun 2004, daerah ini dijadikan Pusat Perkampungan Betawi dikarenakan masih banyaknya perkampungan Betawi asli di daerah ini.
Di wilayah ini dapat disaksikan keseharian masyarakat setempat seperti budidaya ikan, pemancingan, bercocok tanam, perdagangan, pembuatan kerajinan tangan dan pembuatan makanan khas Betawi seperti dodol Betawi dan Bir Pletok.
Selain itu, di daerah ini juga sering diselenggarakan acara kesenian Betawi seperti Tari Cokek, Tari Topeng, Lenong, tanjidor, gambang kromong, gamelan topeng, pencak silat Betawi dan Ondel-Ondel pada panggung terbuka.
Aku sendiri sudah beberapa kali ke perkampungan Betawi ini. Namun, aku masih sedikit bingung kalau harus ke sana dengan transporasi umum. Beberapa kali aku kesana, aku menggunakan bus Transjakarta dan turun di Halte Departemen Pertanian, kemudian menuju Kampung Setu Babakan bersama teman menggunakan sepeda motor. Dan itu masih jauuuhhh :D
Dari pintu gerbang kampung setu babakan ke kampung budaya dan wisata Setu Babakan terbilang masih cukup jauh. Setelah memasuki pintu gerbang dan menuju setu babakan kita akan melihat beberapa rumah yang masih berciri khas rumah betawi, menggunakan lisplang gigi belalang, bercat hijau, identik dengan betawi. Namun jumlahnya relatif lebih sedikit dibanding dengan rumah-rumah lainnya yang sudah modern.
Selain itu, kita juga akan menemukan pabrik pembuatan bir pletok! Pabrik ini adalah industri rumahan. Jangan bayangkan kalau pabrik ini berupa bangunan besar seperti pabrik-pabrik di kota. Hanya rumah biasa dengan halaman yang cukup luas. Aku hanya melewati pabrik ini, belum sempat masuk mengunjungi pabrik bir pletok ini. But, next time, I want to visit this place :D
Memasuki area kampung budaya sekaligus kampung wisata Setu Babakan kita hanya cukup membayar tiket parkir sebesar Rp. 2000,00 dan bisa menikmati setu babakan sepuasnya. Melihat danau, wisata kuliner, melihat rumah-rumah adat betawi, dan jika beruntung kita bisa melihat pertunjukan budaya yang biasanya diselenggarakan setiap akhir pekan. Kita juga bisa menaiki bebek-bebekan untuk berwisata mengelilingi danau (setu) babakan. Cukup membayar Rp. 10.000,00 - Rp. 15.000,00 :D
Pada saat aku berkunjung ke Setu Babakan beruntung sekali, ada sekolah dari Bandung yang sedang mengadakan field trip ke sini,sehingga banyak kegiatan yang diadakan hari ini. Ada pembuatan bir pletok, pembuatan kerak telor, pembuatan ondel-ondel, dan belajar menari tari sirih kuning.
Belajar Tari Sirih Kuning
Jika kita ke Kampung Setu Babakan, sudah pasti kita bisa melihat rumah adat Betawi. Ada tiga jenis rumah adat betawi di sini, yaitu Rumah Kebaya, Rumah Joglo dan Rumah Gudang.
Rumah Gudang
Rumah Gudang
Rumah Gudang
Rumah Joglo
Atap Rumah Kebaya
Rumah Kebaya
Dari Mana yah Asal Muasal Budaya Betawi?
Kebudayaan Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan kota yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar seperti budaya Arab, Tiongkok, India dan Portugis.
Pendatang-pendatang yang datang ke Batavia baik dari nusantara maupun dari berbagai Negara lain memberikan pengaruh kebudayaan yang kuat. Perlahan tapi pasti kebudayaan di Batavia semakin semarak, karena setiap etnis yang datang juga membawa dan mempengaruhi kebudayaan di Batavia.
Misalnya saja, budaya penyalaan petasan, Lenong, Cokek hingga pakaian pernikahan adat Betawi yang didominasi warna merah dipengaruhi oleh budaya Tionghoa.
Musik gambus dari etnis Arab pun mempengaruhi warna music marawis dan tanjidor. Tanjidor sendiri adalah perpaduan budaya Eropa, Tiongkok (China), Melayu dan Arab.
(Dari berbagai sumber)
Batavia and Betawi??? Sound similar right?
Asal mulanya keberadaan orang Betawi dibentuk oleh Husni Tamrin Samratulangi yang terdiri dari berbagai etnis di Nusantara yang bermukim di Batavia termasuk orang Tiongkok (China), Arab, India, Portugis dan negara-negara lain pada tahun 1920-an dengan nama Komunitas Batavia, namun bergeser namanya menjadi kaum Betawi. Jadi kaum Betawi/etnis Betawi ini merupakan campuran dari berbagai etnis di nusantara dan orang asing tersebut, sehingga budaya dan bahasanya juga merupakan perpaduan dan percampuran dari etnis-etnis tersebut.
Penduduk Batavia disebut "Batavianen", kemudian dikenal sebagai suku "Betawi", terdiri dari keturunan dari berbagai etnis yang menghuni Batavia.
(Dari berbagai sumber)
Menelisik Uniknya Buitenzorg
Wednesday, March 25, 2015
Suatu pagi di hari Sabtu tertanggal 7 Maret 2015, aku sudah melangkahkan kaki ku keluar dari kosan menuju Stasiun Sudirman. Duduk manis di sederetan bangku di peron 2, menunggu Chandra dan Dodo, kemudian menaiki commuter line ke arah Bogor. Tiba, di stasiun Bogor dan sudah ada 14 orang lainnya, rombongan Culture Trip ID. Ya, kami hendak berjalan-jalan menelisik kota Buitenzorg.
Buitenzorg? Apa yah? Terdengar asing di telinga, apa ini Indonesia? atau di luar negeri? Tentu ini Indonesia! Tak mungkin ke Buitenzorg, kalau ada di luar negeri, hanya dengan menaiki commuter line bukan? :D
"Lambang Buitenzorg Zaman Dulu"
Buitenzorg adalah penamaan Belanda untuk kota hujan, Bogor! Buitenzorg sendiri artinya kota tanpa kecemasan (bahasa belanda). Karena, pada zaman dulu, ketika para penjajah merasa penat di tengah ibu kota, mereka melarikan diri ke kota ini, kota yang tenang, damai dan tanpa kecemasan. Unik sekali bukan sejarah penamaan kota Bogor ini?
Oke, penamaan kotanya saja sudah sangat unik, lalu ada apa lagi yang unik di kota hujan ini?
Rombongan kami memang berencana berjalan-jalan di Kota Bogor. Bukan sekedar jalan-jalan atau wisata biasa, melihat pemandangan alam, nge-mall atau berkulineria! Kami hendak melakukan perjalanan wisata budaya!
Perjalanan wisata budaya? Apa lagi itu? Sepertinya masih banyak yang belum tahu kan? Aku juga baru menemukan jenis wisata semacam ini belakangan, ketika aktif di komunitas Sobat Budaya Jakarta (komunitas anak muda yang membawa misi pelestarian budaya tradisi Indonesia melalui pendataan budaya).
Wisata budaya atau culture trip, juga merupakan salah satu jenis traveling, seperti pilihan traveling ke pantai, ke gunung, atau perjalanan mengelilingi kota. Pilihan traveling ini, adalah mengunjungi objek-objek budaya di suatu daerah.
Perjalanan culture trip kali ini adalah melangkahkan kaki di sudut-sudut kota hujan, menelisik kekayaan budayanya yang masih tersembunyi.
Destinasi pertama! Pabrik Tahu Raos. Pabrik tahu ini sudah berdiri sejak tahun 1970-an dan diteruskan oleh keturunan keluarga. Di sini, kita belajar proses pembuatan tahu raos. Dan tentu mencicipi tahunya! Rasanya enak, asin dan sangat lembut! Berbeda dengan tahu-tahu yang pernah kucicipi di Jakarta.
Penasaran bagaimana proses pembuatan tahu raos ini? Bisa lihat video amatiran ini ya, hasil wawancara dengan si akang yang kini menjalankan bisnis pabrik tahu raos.
"Seorang Akang sedang memasak olahan kedelai di Pabrik Tahu Raos"
Destinasi berikutnya, Kampung Wayang Golek “Enday Art” di Bogor Barat. Di sini, kami melihat dan belajar proses membuat wayang, dari kayu … dipahat menjadi berbentuk rama, shinta, cepot, atau tokoh-tokoh wayang lainnya, hingga proses pewarnaan dan pemasangan busananya. Kami pun berkreasi mewarnai wayang golek kami sendiri. Rasanya tentu menyenangkan!
"Mejeng di samping hasil karya wayang golek Kang Enday"
Di sini kita tidak saja bisa belajar membuat wayang, tetapi juga bisa belajar menabuh gamelan bersama Kang Enday. Ada seperangkat alat gamelan, kenong, gong, kendang yang terjejer di teras workshop “Enday Art”
Hari sudah semakin siang, perut sudah meraung minta diisi :D, maka beranjaklah kita ke Taman Wisata Kencana untuk berburu kuliner yang dijajakan di sepanjang jalan. Di sepanjang jalan, banyak pilihan kuliner dari cita rasa tradisional dan modern, dari yang murah hingga yang bisa merogoh kocek dalam-dalam.
Destinasi akhir perjalanan kali ini, Pemandian Air Panas di Kaki Gunung Kapur di Ciseeng. Sesampainya di lokasi, kami mengeksplor tempat wisata ini. Ada banyak wahana yang tersedia di sini, dari fasilitas outbond, trekking gunung kapur, pemandangan sawah, dan tentunya fasilitas pemandian air panas.
Beruntung aku sudah sempat menanjak, melewati trekking gunung kapur dan mengabadikan momen di atas gunung kapur yang memiliki ketinggian beberapa ribu MDPL. (Akhirnya setelah sekian kali gagal kemping dan naik gunung, sekarang aku sudah menaklukan gunung kapur! Hahahah :D, tapi sungguh, trekking gunung ini jauh jauh jauh lebih mudah dan mudah dilalui, dan juga tidak terlalu tinggi :p)
Air di pemandian air panas ini mengandung belerang, sulfur dan garam, bisa menjadi obat dan menyehatkan. setelah seharian berkeliling, dan sudah menapakkan ribuan langkah di kota hujan, kini waktunya memanjakan tubuh! Berendam dengan air panas ini sungguh menyenangkan. Menyantaikan tubuh, menjernihkan pikiran, dan memberikan ketenangan.
Hari sudah gelap! Mari pulang…
Sepuluh Tips Traveling
Haiii guys, siapa yang suka traveling??? Kayanya, hampir semua orang di muka bumi ini suka traveling yah! Menyayangkan banget kalau ada orang yang ga suka traveling, sayang ga dapet kenalan baru, sayang ga dapet pengalaman baru, sayang ga dapet cerita baru,sayang ga dapet foto-foto baru! hehehe :p
Persis seperti quote yang dikutip dari Hipwee nih;
Hanya perjalanan yang mampu meninggalkan jejak mendalam yang tidak mudah dilupakan. Dari pengalaman, selama perjalanan itu, kita bisa mengenal orang baru, mencoba hal-hal yang dulu kita takuti.
Kalau aku suka banget dong sama traveling! Traveling itu bagai candu dan bisa menjadi tempat pelarian terbaik dari segala macam problema dan hiruk pikuk hidup! Halahhh
Nah, kira-kira tips apa aja ya, yang perlu kita tahu sebelum traveling? Supaya traveling kita nyaman dan memudahkan perjalanan kita, then let's check it out 10 Tips on Traveling from Hipwee.
- Hindari pergi di hari Sabtu, Minggu, Senin, atau saat Hari Libur Nasional. Karena saat itu semua orang ingin plesiran
- Demi tiket murah di tangan, bersahabat baiklah dengan aplikasi traveling yang infonya up to date setiap waktu
- Light weight packing bisa tercapai asal kamu mau mencuci. Jadi kamu tak perlu bawa baju sesuai jumlah hari
- Gulung saja seluruh baju, agar space kosong lebih luas di dalam tasmu
- Hoodie andalan jangan sampai ketinggalan. Dia bisa berubah jadi bantal selama perjalanan
- Masukkan sabun batangan ke dalam laundry bag-mu , biar tas atau koper tidak terkontaminasi aroma pakaian kotor
- Demi kewarasan, letakkan charger dan seluruh kabelmu dalam tempat kacamata. Kamu tak lagi harus membongkar tas untuk menemukan mereka
- Biar tak ada yang bermuram durja — jangan lupa bawa “Colokan T” atau “Rol Kabel” yang berfungsi dewa
- Bosan dibilang pelit karena tidak bagi-bagi buah tangan? Foto polaroid bisa jadi oleh-oleh unik yang tak menggerogoti kantungmu
- Sudah tahu kapan akan pergi? Jangan ragu memesan tiketmu lewat aplikasi pencarian tiket yang sedang menawarkan potongan harga menarik
Nah, begitulah kira-kira ya guys tips travelingnya! Boleh juga share tips traveling kamu via comment :))
Happy Travel Around :))
Subscribe to:
Posts (Atom)