Tak terasa ya, sudah lima tahun berselang setelah aku menulis cerita tentang usia perak di Kota Kendari. saat mencapai umur 25 tahun. Saat itu, aku baru dua tahun meniti karir, masih mendapatkan gaji di bawah UMR, tapi semesta memang maha baik, segala macam kebutuhan pokokku bisa terpenuhi dengan tambahan-tambahan pendapatan dari pintu-pintu rezeki lainnya. Bisa dibilang, meskipun kondisi finansial pada saat itu belum terlalu stabil, tapi aku sudah bisa mandiri dan tidak lagi bergantung pada pemenuhan kebutuhan dari orang tua.
Seiring pengalaman kerja dan upaya mengelola keuangan, perlahan aku pun mulai bisa "berinvestasi" ke lahan produktif sejak umur 25 tahun. Pun hingga sekarang, kebiasaan untuk mengelola keuangan dengan meminimalisir pengeluaran konsumtif dan lebih memprioritaskan pembayaran cicilan bulanan untuk investasi jangka panjang, semisal properti, atau pun membeli emas sebagai tabungan masih ku lakukan sampai sekarang.
Mungkin ada beberapa tips atau pun hal-hal yang aku lakukan sejak dulu yang bisa diikuti atau pun dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan, target dan kemampuan teman-teman yha!
Mencari Pendapatan Tambahan
Sebetulnya aku sudah mulai mencari-cari pekerjaan sampingan sejak di bangku kuliah. Saat pertama kali sampai Jakarta, aku pernah menjadi petugas pencatatan sipil, kebetulan sekali dulu bertepatan dengan Sensus Penduduk 2009. Aku pun pernah menjadi asisten dosen, asisten kaprodi sampai menjadi sekretaris lembaga koperasi kampus. Dan, setelah lulus, meskipun sudah menjadi karyawan tetap dan mendapatkan gaji bulanan, aku pun masih melakukan pekerjaan-pekerjaan sampingan seperti kru wedding organizer, sampai akhirnya mengenal pekerjaan digital content creator dan akhirnya tekun menggeluti dunia tersebut sampai sekarang. Membuat konten-konten promosi baik di sosial media mulai dari Facebook, Twitter, YouTube, Instagram dan sekarang merambah ke TikTok juga membuat ulasan-ulasan perjalanan atau pun brand di blog.
|
Kru Wedding Organizer |
Seperti yang ku ceritakan sebelumnya, di awal-awal meniti karir, gaji ku masih di bawah UMR dan mau tidak mau aku harus memutar otak dan mencari celah serta kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Puji syukur terhadap semesta, karena upaya ku masih bisa bertahan sampai sekarang.